19 Oktober 2009

Cinta dan Kesetiaan Seorang Wanita

Perjalanan hidup seseorang memang tak bisa ditebak. Jauh menerawang pikirnya ke masa-masa yang telah lalu. Namun kemudian dia pun tersadar. Tak ada guna berandai-andai. Hidup sesuai pilihannya harus tetap dihadapi. Itu yang selalu membuatnya tetap tegar. Dia memilih dan berprinsip untuk bertanggung jawab atas apa yang telah menjadi pilihan hatinya.

Dulu, dia adalah seorang "primadona" yang kecantikannya begitu terpancar jelas. Begitu banyak 'kumbang' yang ingin mendekatinya. Tapi dengan kekerasan hatinya, tak ingin dia diatur apalagi untuk menentukan jodohnya. Dia yang terlahir dan dibesarkan dalam kalangan ningrat, kalangan keluarga yang terpandang kala itu, tak pernah sekalipun membeda-bedakan asal-usul seseorang. Baginya semua orang sama, terlahir di dunia tanpa apa-apa dan suatu saat akan kembali kepada 'Yang Mencipta' pun tanpa membawa apa-apa. Semua harta dan gelar yang dipunyai pasti akan ditinggalkan.



04 September 2009

Aya-aya (deui) wae....

Cerita 2
Si Akang sekarang kerja di Jakarta. Karena dia termasuk pegawai yang terampil, mau belajar dan berdedikasi tinggi, si Akang mulai mendapat kepercayaan sang boss menjadi asisten di sekretariat kantor. Si Akang mulai membenahi diri dan penampilannya, karena kadang-kadang diminta sang boss untuk mendampingi beliau pada acara-acara tertentu.
Penampilan pertama yang menjadi perhatian si akang adalah caranya berpakaian. Berusaha tampil rapi dan mengikuti mode terbaru. Walau kadang-kadang malah 'terlihat aneh' alias kena 'kormod' (korban mode). Tapi dasar si akang, apapun yang terjadi, pe-de aja lagi!
Hal kedua mulai memperhatikan perawatan tubuh. Dari potongan rambut, sampai perawatan jerawat yang tanpa malu-malu memamerkan diri, bertebaran di muka si Akang. Tapi satu hal yang belum dilakukan si Akang adalah membereskan giginya yang tidak mau ngantri, berjubelan semaunya sendiri. Rasa pe-de nya belum ada kalau harus berhadapan dengan dokter gigi.



22 Agustus 2009

10 Pohon Ramadhan

Oleh: Ulis Tofa, Lc

dakwatuna.com - Ibarat sebuah tanaman, maka amaliyah Ramadhan adalah pohonnya. Mediumnya adalah bulan Ramadhan. Pohon apa yang kita tanam di medium Ramadhan, itulah yang akan kita petik, itulah yang akan kita nikmati. Karena “siapa menanam dia yang menuai”.
Pertanyaannya; Pohon apa saja yang perlu kita tanam di bulan suci ini?
Paling tidak ada 10 pohon Ramadhan yang mesti kita tanam di medium bulan Ramadhan ini:

Pohon pertama, shaum. Tidak sekedar menahan hal yang membatalkan shaum –makan, minum dan berhubungan biologis- dari terbit fajar sampai terbenamnya matahari saja. Karena, kalau hanya sekedar menahan yang demikian, boleh jadi anak kecil, usia SD bisa melakukannya. Betapa anak-anak kita sudah belajar shaum semenjak dibangku sekolah bukan?
Nah, kalau demikian, apa bedanya shaumnya kita dengan mereka?
Harus ada nilai lebih, yaitu menjaga dari yang membatalkan nilai dan pahala shaum.
Apa yang membatalkan nilai shaum. Di antaranya bohong, ghibah, namimah, mengumpat, hasud dan penyakit hati lainnya. Dengan demikian, mata, telinga, lisan, tangan, kaki dan anggota badan kita ikut serta shaum.
“Betapa banyak orang yang shaum, tidak mendapatkan sesuatu kecuali hanya rasa lapar dan dahaga semata.” Begitu penegasan Rasulullah saw.



16 Juli 2009

Renungan dari Rumah Sakit

Saat ini banyak rumah sakit tersebar di berbagai daerah. Tak hanya rumah sakit pemerintah, rumah sakit yang dikelola swasta pun mulai banyak muncul bahkan dengan penawaran fasilitas yang jauh lebih baik dari rumah sakit pemerintah. Namun walaupun rumah sakit menawarkan fasilitas sekelas hotel berbintang, andai bisa memilih, tentunya kita tak ingin menginap dan masuk untuk menjalani perawatan di sana. Ya, karena kita memilih untuk tetap diberi kesehatan lahir dan batin daripada harus menderita sakit apalagi harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Bicara mengenai rumah sakit, saya pernah punya pengalaman 'tinggal dan menginap' di sana, alhamdulillah bukan karena sakit, tapi karena menemani ibu yang harus dirawat karena penyakit diabetesnya. Ibu pernah dirawat di dua rumah sakit yang berbeda, satu kali di rumah sakit pemerintah di Samarinda dan satu kali di sebuah rumah sakit swasta di tempat saya tinggal sekarang ini. Kalau kita coba bandingkan, tentu saja akan kita temukan perbedaan di antara keduanya. Perbedaan itu justru tertuju pada satu titik yang amat penting dan utama, yaitu 'pelayanan' dan 'administrasi'.
Ketika ibu sakit dan dinyatakan harus dirawat di Samarinda, kami mencoba mencari informasi rumah sakit yang 'bagus' dalam arti bagus dalam perawatan dan pelayanan serta fasilitas yang tersedia. Pilihan kami akhirnya tertuju ke salah satu rumah sakit milik pemerintah namun kami memilih bagian faviliun yang nota bene milik yayasan rumah sakit tersebut. Jadi bisa dikatakan semi swasta. Kami pilih rumah sakit tersebut disamping karena tawaran mengenai fasilitasnya namun juga karena dokter yang merawat ibu memang bertugas di sana.



09 Juli 2009

Mutasi oh... mutasi

Beberapa hari yang lalu seorang teman lama menelpon saya. Dengan nada gembira dia mengabarkan bahwa dalam waktu dekat ini dia akan berangkat ke Jawa Timur karena untuk periode ini dia termasuk orang yanga'kena rolling'. Tentu saja berita itu membuatnya bahagia. Betapa tidak, hampir 5 tahun-an dia berada di tanah Kalimantan. Sementara, sebagai anak tunggal dia menjadi harapan orang tuanya untuk turut merawat dan menemani mereka di usianya yang sudah memasuki 'senja'. Ya, walaupun tidak tepat ke kota asal, setidaknya jarak tempuh dan biaya untuk dapat sewaktu-waktu pulang tidak lagi menjadi kendala.
Dan dia tidak sendiri. Beberapa teman yang juga saya kenal, menyatakan kegembiraannya. Bahagia rasanya bisa kembali ke pulau Jawa. Tempat 'impian' terutama bagi mereka yang sudah beberapa lama terlunta-lunta, tersebar di pulau-pulau di seluruh nusantara ini.



18 Juni 2009

Mengenang Ibunda, Catatan hari-hari terakhir


30 Mei 2009
Hari ini, seperti biasa adalah jadwal ibu untuk melakukan kontrol gula darah. Pagi-pagi kami ke RS Sari Asih Serang, ibu masuk laboratorium untuk check up glukosa puasa dan fungsi ginjal. Pulang sebentar untuk kemudian kembali dua jam lagi, check up glukosa 2 jam PP. Hasil diterima, langsung konsultasi dengan Dr. Herman Prabowo, beliau dokter spesialis penyakit dalam. Indeks gula darah dalam 20 hari terakhir begitu bagus, normal, berkisar di 118-120-an. Perkembangan yang cukup menggembirakan bagi kami. Tapi penjelasan dokter membuat kami terhenyak! Indeks ureum & kreatinin justru tambah naik dari saat pemeriksaan sebelumnya, nilainya mencapai 122 dan 5,6. Berbekal dari hasil lab tersebut dokter meminta kami untuk melakukan USG ginjal dan foto rontgen jantung. Seharian kami di sana dan hasilnya sungguh di luar dugaan! Jantung mulai membesar dan di dalam ginjal ibu terdapat batu yang menutup saluran air seni sehingga cairan dari ginjal tidak dapat terbuang. Itulah yang menyebabkan ginjal sebelah kanan membengkak. Saran dari Dr. Herman, segera konsultasi ke Dr Spesialisasi Urologi!


26 Mei 2009

Bersama kita bisa! (bukan kampanye lho....)

Manusia sebagai makhluk sosial , tidak mungkin dapat hidup sendiri. Sudah menjadi hukum alam bahwa manusia selalu memerlukan bantuan dari lingkungan di sekelilingnya. Karenanya, interaksi sosial menjadi salah satu bagian penting dari kehidupan seorang manusia. Beban sebesar apapun dapat terasa lebih ringan bila kita bersama-sama menanggungnya.

Dalam kehidupan berumah tangga, pekerjaan rumah akan lebih terasa ringan bila seluruh isi rumah turut serta mengerjakannya, minimal untuk kebutuhan dirinya sendiri. Hal ini sudah terbukti dalam keluarga kami. Contohnya saat pembantu di rumah kami berhenti karena suatu alasan. Tentunya keadaan ini membuat saya repot luar biasa, apalagi di saat jatah cuti sudah tidak ada lagi. Mau tidak mau antara pekerjaan rumah dan kantor keduanya harus tetap dijalani. Di satu sisi pekerjaan rumah yang tak ada habisnya harus dikerjakan, di sisi lain tugas dan tanggung jawab di kantor pun harus diselesaikan. Waktu yang tersedia selama 24 jam rasanya teramat singkat. Pekerjaan satu belum selesai harus mengerjakan pekerjaan lain yang memang sudah menunggu untuk dikerjakan. Kondisi yang berpotensi untuk membuat stress pelakunya!




25 Mei 2009

Senja Hari di Grand Depok City

Tambah GambarBerlibur bersama keluarga memang saat-saat yang sangat menyenangkan. Banyak hal yang bisa dilakukan bersama. Apapun bentuknya kebersamaan itu senantiasa memberi kebahagian dan keindahan. Salah satunya, inilah ekspresi anak-anak ketika menunggu ayahnya menyelesaikan suatu urusan yang tertunda di Kantor Pemasaran Grand Depok City.


29 April 2009

Burung dengan Sebelah Sayap


Oleh : Gede Prama

Seorang SAHABAT dengan potensi tinggi, mengeluh berat setelah pindah-pindah kerja di lebih dari lima tempat. Tadinya, saya fikir ia mencari penghasilan yang lebih tinggi. Setelah mendengarkan dengan penuh empati, SAHABAT ini rupanya mengalami kesulitan dengan lingkungan kerja. Di semua tempat kerja sebelumnya, dia selalu bertemu dengan orang yang tidak cocok. Di sini tidak cocok dengan atasan, di situ bentrok dengan rekan sejawat, di tempat lain malah diprotes bawahan.

Kalau SAHABAT di atas berhobi pindah-pindah kerja, seorang SAHABAT saya yang lain punya pengalaman yang lain lagi. Setelah berganti istri sejumlah tiga kali, dengan berbagai alasan yang berbau tidak cocok, ia kemudian merasa capek dengan kegiatan berganti-ganti pasangan ini.
Seorang pengusaha berhasil punya pengalaman lain lagi. Setiap kali menerima orang baru sebagai pimpinan puncak, ia senantiasa semangat dan penuh optimis. Seolah-olah orang baru yang datang pasti bisa menyelesaikan semua masalah. Akan tetapi, begitu orang baru ini berumur kerja lebih dari satu tahun, maka mulailah kelihatan busuk-busuknya. Dan ia pun mulai capek dengan kegiatan berganti-ganti pimpinan puncak ini



20 April 2009

Cinta


Ketika cinta hadir,
ada rasa bahagia di hati
ada keinginan untuk berbagi
ada keinginan untuk memberi
ada keinginan untuk dihargai

Ketika cinta ada,
harusnya yang datang adalah bahagia
selalu ada saling pengertian
selalu ada saling perhatian

Ketika cinta datang,
setiap perbedaan dirasakan sebagai keindahan
bersatu dalam keharmonian
karena cinta datang untuk mengoyak perbedaan


27 Maret 2009

Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek?

Oleh : Prof. Iwan Darmansjah
Artikel pendek ini menjelaskan bagaimana Anda bisa mengatasi panas-batuk-pilek anak Anda berkepanjangan, dengan menghilangkan kepercayaan terhadap antibiotika yang lebih banyak menimbulkan masalah daripada manfaat dalam mengobati FLU.

Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari. Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular.

Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?"




23 Maret 2009

Sepenggal cerita disaat cuti

Awal bulan ini saya terpaksa ngambil jatah cuti tahun ini. Gara-garanya si mbak yang biasa nemenin anak-anak di rumah pulang kampung, dan akhirnya pamit nggak balik kerja lagi. Katanya sih karena usaha ibunya yang mulai berkembang jadi perlu ada yang membantunya. Ya apa boleh buatlah... Kembali saya & suami dibuat pusing. Masalah klasik buat suami-istri yang sama-sama kerja, begitu kata teman di kantor. But, life must go on! Kami mulai lagi mencari orang yang mampu dan dapat dipercaya untuk nemenin anak-anak saat ditinggal ayah bundanya kerja.
Sementara belum dapat pengganti, sengaja saya cuti untuk menemani anak-anak sementara waktu. Tahu reaksi mereka? Si kecil Mirza tambah lengket, apapun harus bundanya yang ngerjakan dan bantuin dia. Shafira malah kegirangan, "Asyik...asyik... Kita pulang sekolah nanti, bunda ada di rumah!" Bahkan dengan entengnya dia berkata, "Bunda, mendingan kita gak usah punya mbak aja ya... Biar bunda di rumah terus." Deg, ada sesuatu perasaan yang bikin saya terhenyak. Mungkinkah selama ini saya kurang memperhatikan mereka? Di sisi lain ada keharuan yang menyergap hati, ternyata walaupun setiap hari mereka ditinggal ke kantor seharian, mereka masih tetap menempatkan bundanya di hati mereka (alhamdulillah....)




17 Februari 2009

Aya-aya wae....

Ini hanyalah obrolan santai, cerita-ceritaan aja biar nggak mbosenin. Maklumlah hidup sekarang sudah susah, apa-apa perlu perjuangan, jadi iseng-iseng aja nih....

Cerita 1
Ada sebuah kantor yang dipenuhi oleh anggota yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. Ya, di kantor tersebut memang tempat berkumpulnya komunitas pengelana, pelancong, pengembara atau apalah namanya. Yang pasti mereka ada di situ salah satunya karena tuntutan hidup alias cari nafkahlah....
Suatu saat, atas nama kemajuan teknologi biar nggak dianggap kantor yang menganut aliran jadul, sang pemimpin membuat terobosan baru dengan memberlakukan absensi pegawainya dengan menggunakan mesin. Katanya sih nama kerennya mah hand's key. Mungkin sang pemimpin sudah muyek untuk mendisiplinkan pegawai yang suka pada ngeluyur, kadang-kadang jadi bangsawan (bangsane teko awan) atau yang suka pura-pura lupa absen pulang (karena sudah terlanjur ngibrit duluan..)




16 Februari 2009

Bunda Bangga Padamu, Nak...


Hari ini adalah hari ulang tahun Hanifa yang ke-12. Wuih, ternyata anakku sudah mulai beranjak remaja. Tak terasa begitu cepat waktu berlalu. Masih jelas terbayang di benak bunda, saat kamu lahir. Bunda sempat cemas karena waktu yang diperkirakan untuk kelahirannmu sudah terlewati. Hari demi hari bunda menunggu kehadiranmu di dunia, tapi rupanya kamu masih betah berada di dalam sana. Mungkin lebih nyaman kali ya.... Rupanya kamu lebih memilih untuk hadir di tengah-tengah kami saat ayah sudah ada di sisi bunda. Ya, saat itu ayah memang berada nun jauh di ujung timur Pulau Jawa ini, karena memang tugas ayah yang mengharuskan beliau berada di sana. Demi dirimu (dan bunda tentunya...) dengan penuh perjuangan, ayah berusaha untuk menemui kita. Padahal saat itu suasana lebaran masih terasa. Tahu sendirilah budaya kita di sini, lebaran adalah saatnya orang-orang bermudik ria. Untunglah dengan pertolongan Allah, ayah bisa mendapatkan tiket pulang lewat seorang famili dari teman ayah di sana.


13 Februari 2009

SYUKUR

Syukur, kata yang begitu mudah untuk diucapkan tapi seringkali terlupakan untuk dilakukan. Ya, kata singkat itu menjadi satu hal yang sangat sering kita dengar bahkan mungkin sering terlontar dari mulut kita, tapi sesering itu pulakah kita laksanakan? Begitu pun juga diriku.Begitu banyak yang sudah kuperoleh, begitu banyak yang sudah kunikmati tapi tak sebanding dengan apa yang kulakukan untuk merealisasikan wujud 'syukur' itu.
Mungkin sudah menjadi sifat manusia pada umumnya, di saat susah Allah begitu dekat, begitu didamba, tapi apa yang terjadi ketika sebentuk kebahagian dan kesenangan kita dapatkan? Terlena dan lupa, mungkin itu yang kemudian terjadi. Kita lupa pada Yang Memberi kenikmatan, kita lupa pada Yang Memberi kebahagian. Bahkan mungkin dengan angkuhnya kita berkata, "Apa yang kudapat adalah karena aku bekerja keras, karena aku bersungguh-sungguh dengan tekadku. Jadi wajar 'kan aku mendapatkan semua ini?"
Sungguh, tak sekejap pun Dia lalai mengatur semuanya. Tak sekejap pun Dia berhenti melimpahkan kasih sayangnya. Tak ada sesuatu pun dapat terjadi tanpa kehendak-Nya. Tak pula ada sesuatu yang dapat kita peroleh tanpa ijin-Nya. Jadi "
nikmat Tuhan mu yang manakah yang kamu dustakan?"
Semoga kita dapat senantiasa menyadari bahwa di setiap nafas & langkah kita, Allah selalu ada dan mengetahui apapun adanya kita , karena sesungguhnya Dia-lah yang Maha Kuasa dan Maha Mengetahui atas segalanya.
"Ya Allah berilah hamba kemampuan untuk dapat mensyukuri nikmat yang Engkau berikan dan nikmat yang Engkau berikan kepada kedua orangtuaku, dan masukkanlah kami ke dalam golongan orang-orang yang shalih" Amin....