22 September 2011

Tanpa Judul

Taman kecilku dipenuhi dengan bunga-bunga yang indah, 
kuncupnya bermekaran seiring waktu yang berjalan. 
Segenap kemampuan telah kucurahkan 
agar bunganya tetap bermekaran, 
tumbuh dan berkembang, 
memberikan keindahan, 
menampakan kecantikannya. 
Kumbang-kumbang yang setia datang 
kupu-kupu yang senantiasa terbang mengitarinya 
membuat suasana tamanku begitu semarak 
begitu menyejukan hati. 


Namun, 
ketika badai itu datang perlahan, 
taman kecilku mulai tersaput kabut 
bunga-bungaku yang semula begitu indah 
kuncupnya tak lagi mekar 
warna warni indah mulai menghilang 
tampak pucat 
pudar 
hilang semarak 
yang ada hanya kesunyian...
Tertahan seribu tanya 
apa yang salah? 
tlah kucurahkan segenap diri 
tlah kuabdikan segenap hati 
tlah kutunaikan semua wajibku 
tlah kuikuti apa yang menjadi titah 
agar tamanku tetap asri bersemi 
agar kuncupnya tetap mekar menjadi bunga 
lalu, apakah yang tersembunyi di balik ini? 

Duhai Tuhanku, 
segenap hati kupinta pada-Mu 
jauhkan badai itu dari tamanku 
ijinkan hangatnya mentari 
segarnya rintik hujan 
sejuknya tetes embun 
datang menghampiri kebunku
agar pancaran keindahan dan keelokan bunga-bungaku kembali 

Berharap 'kan muncul lagi pelangi 
dengan bias warna indahnya 
menyelimuti tamanku 
Berharap kuncupnya kembali tumbuh 
agar mekarnya mewujud jadi bunga-bunga nan indah 
Berharap kumbang dan kupu-kupu kembali semarak di tamanku 
Berharap dan berharap 
musim semi itu akan segera hadir 
agar hilang semua pucat dan pudar 
berganti menjadi warna-warni indah 
seperti saat dulu 
yang selalu menjadi impianku 
selamanya....

Tidak ada komentar: