Siapa yang tak kenal rokok. Benda kecil itu menjadi barang yang sangat mudah ditemukan. Bahkan di hampir setiap tempat pun akan dengan mudah kita temui rokok dengan para penikmatnya.
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa
Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh.
Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari
para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan
kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai
muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian
yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk
kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan
saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam dan mulailah tersebar ke seluruh pelosok dunia.
Di Indonesia rokok telah menjadi sesuatu yang benar-benar memasyarakat. Jika anda pergi kemanapun, akan dengan mudah kita dapati para
penikmat rokok. Di jalanan, di warung, toko-toko, di terminal, di
kendaraan umum, di perkantoran, di kampus bahkan di rumah sakit maupun
di sekolah pun dapat kita temui penikmat rokok. Tak hanya orang dewasa, pria maupun wanita, kaum remaja bahkan beberapa waktu lalu heboh berita anak balita pun gemar merokok.
Tak hanya dinikmati kalangan berpunya yang mapan, pengangkut sampah,
tukang ojek, sopir-sopir kendaraan umum, pedagang asongan bahkan
pengamen di jalanan pun tak lepas dari rokok
26 Januari 2012
16 Januari 2012
Mengenal Lebih Jauh Penyakit Diabetes
Lingkaran biru, adalah simbol bagi diabetes mellitus, sebagaimana pita merah untuk AIDS. (IDF Chooses Blue Circle to Represent UN Resolution Campaign Unite for Diabetes, 17 March, 2006) |
Nama lengkap diabetes adalah diabetes mellitus yang berarti "gula madu". Istilah "diabetes melitus" berasal dari Bahasa Yunani yang jika diterjemahkan berarti "mengalirkan melalui pipa dengan tekanan atmosfer" dan dari Bahasa Latin yang dapat diterjemahkan menjadi "semanis madu".
Pengertian dari Bahasa Yunani dan Latin menggambarkan diabetes dengan tepat. Karena air melewati tubuh penderita diabetes seolah-olah dialirkan dari mulut lewat saluran kemih dan langsung keluar dari tubuh. Air seni diabetisi (pengidap diabetes) rasanya manis karena mengandung gula. Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes sering disebut sebagai penyakit kencing manis.
Apa itu Diabetes?
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh. Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar untuk menghasilkan energi.
Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin
untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu yang menyebabkan
kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan
yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi.
Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat
memanfaatkan insulin dengan baik.Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas, sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2. Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
12 Januari 2012
Kereta Khusus Wanita
Sekitar awal bulan Agustus tahun 2010 lalu, PT KAI meluncurkan layanan baru yaitu menyediakan gerbong / kereta yang khusus diperuntukkan untuk penumpang wanita. Gerbong yang dipilih adalah gerbong pertama dan terakhir di setiap rangkaian kereta. Gagasan untuk peluncuran kereta khusus wanita ini, sebagai jawaban atas adanya beberapa kasus pelecehan seksual yang sering diterima penumpang wanita saat berdesak-desakan di dalam transportasi umum. Sejauh yang saya tahu, di KRL sendiri belum ada laporan mengenai kasus tersebut, yang santer diberitakan kasus tersebut terjadi di bus trans Jakarta, yang memang seringkali padat penumpang, terutama di jam-jam sibuk saat berangkat dan pulang kantor. Namun tentunya kebijakan PT. KAI tersebut perlu mendapat apresiasi dari kita semua.
Sejak diluncurkan hingga saat ini, saya termasuk pengguna setia KKW. Setiap hari, saat pergi dan pulang kantor saya memilih untuk menggunakan KKW. Di samping lebih nyaman karena isinya perempuan semua juga saya merasa lebih aman. Nyaman di sini dalam artian bahwa saya tak perlu risih bila harus berdesak-desakan. kadang badan kita saling menempel satu sama lain karena penuhnya penumpang di kereta. Pada awalnya KKW memang terasa nyaman dalam artian sesungguhnya. Namun sekitar bulan Juli 2011, semenjak KRL Ekspres ditiadakan dan diganti dengan Commuter Line yang memberhentikan kereta di setiap stasiun yang dilalui, ukuran kenyamanannya menjadi jauh berkurang (di saat jam-jam sibuk pergi & pulang kantor).
Sudah menjadi pemandangan biasa kereta dipenuhi penumpang yang sama-sama ingin segera sampai di tempat tujuan. Tak terkecuali di kereta khusus wanita pun demikian. Kadang, walau sudah terlihat penuh pun, saat kereta berhenti penumpang lain yang menunggu tetap memaksa untuk masuk. Akibatnya, jadilah penumpang di dalamnnya bak pepes teri yang dipadatkan. Bahkan saat padat begitu pun, seringkali fasilitas AC pun tak memadai. Jadilah penumpang di dalamnya bak pepes teri di dalam oven....
04 Januari 2012
Cerita sahabat, Sebuah Perjalanan
Pertemuan yang tak terduga, saat kami berlibur di pantai ini. Seorang sahabat lama, teman sekolahku ternyata juga menginap di hotel yang sama. Hanya saja dia tidak sedang berlibur, namun sedang menjalankan tugas profesinya. dia yang kini telah berhasil mencapai cita-cita yang diinginkannya sejak kami sekolah dulu, menjadi seorang psikolog.
Masih kuingat, kami dulu selalu bersama-sama, beraktifitas bersama, bersaing dalam pelajaran di kelas, dan kami sama-sama hobi membuat karangan cerita. Adalah kebiasaan kami saat itu untuk saling berkirim surat, bercerita tentang apa saja, tentang hari-hari kami, bahkan tak jarang pula menuliskan khayalan dan cita-cita kami nantinya. Aku ingat pasti, cita-cita yang pernah diangankannya adalah menjadi psikolog, menjadi dokter anak dan menjadi guru TK. Kini dia dapat mencapai cita-citanya itu dan menikah dengan seorang dokter anak.
Siang ini kami duduk berdua di pantai. Anak-anak kubiarkan bermain-main di pasir dan bermain-main dengan pecahan ombak yang mencium pantai. Terlihat begitu mengasyikkan buat mereka. Sesekali kudengar tawa riangnya di sela-sela hembusan angin dan deburan ombak.
"Apa kamu bahagia, Ra?" sebuah pertanyaan menggelitik di awal pembicaraan kami siang itu. "Ah, dasar psikolog" ujarku. "Pertanyaan standar buat pasienmu ya?" Dia tersenyum, "Bukan, itu bagian pembuka untuk kita introspeksi atas apa yang telah kita dapat & kita jalani." Aku mencerna apa yang dia katakan itu. Ilmu dan pengalaman yang didapatnya membuat dia jauh lebih bijaksana seperti sekarang ini. Dia memandangku, aku jadi kikuk dibuatnya.
Masih kuingat, kami dulu selalu bersama-sama, beraktifitas bersama, bersaing dalam pelajaran di kelas, dan kami sama-sama hobi membuat karangan cerita. Adalah kebiasaan kami saat itu untuk saling berkirim surat, bercerita tentang apa saja, tentang hari-hari kami, bahkan tak jarang pula menuliskan khayalan dan cita-cita kami nantinya. Aku ingat pasti, cita-cita yang pernah diangankannya adalah menjadi psikolog, menjadi dokter anak dan menjadi guru TK. Kini dia dapat mencapai cita-citanya itu dan menikah dengan seorang dokter anak.
Siang ini kami duduk berdua di pantai. Anak-anak kubiarkan bermain-main di pasir dan bermain-main dengan pecahan ombak yang mencium pantai. Terlihat begitu mengasyikkan buat mereka. Sesekali kudengar tawa riangnya di sela-sela hembusan angin dan deburan ombak.
"Apa kamu bahagia, Ra?" sebuah pertanyaan menggelitik di awal pembicaraan kami siang itu. "Ah, dasar psikolog" ujarku. "Pertanyaan standar buat pasienmu ya?" Dia tersenyum, "Bukan, itu bagian pembuka untuk kita introspeksi atas apa yang telah kita dapat & kita jalani." Aku mencerna apa yang dia katakan itu. Ilmu dan pengalaman yang didapatnya membuat dia jauh lebih bijaksana seperti sekarang ini. Dia memandangku, aku jadi kikuk dibuatnya.
Langganan:
Postingan (Atom)