29 Desember 2011

Bersepeda yuk!

Bermain sepeda salah satu kesukaanku sejak kecil. Masih kuingat saat aku mulai belajar mengendarainya. Masih kuingat juga berkali-kali aku jatuh karena kehilangan keseimbangan, saat kedua roda kecil di samping kiri kanan sepedaku dilepas. Sampai akhirnya aku mampu mengendarainya dengan nyaman, dan mulailah berani menjelajah lingkungan di sekitar rumah tempat tinggal kami saat itu.
Sepeda buat anak-anak adalah mainan yang mengasyikan, sementara buat orang dewasa, bersepeda bisa menjadi hobi dan juga sebagai sarana untuk berolahraga. Tak jarang pula orang yang mengunakan sepeda sebagai alat transportasinya sehari-hari. Tak heran jika sepeda tetap lesatri dan tetap digunakan hingga saat ini. Jika anda berjalan-jalan ke taman di hari libur atau berjalanlah di sekitar rumah anda, pastilah akan anda temui orang bersepeda. Entah itu anak-anak kecil yang kadang disuapi makan sambil dituntun sepedanya, atau mungkin anak-anak yang memang bermain sepeda, atau bahkan pedagang keliling yang menjajakan jualannya dengan bersepeda. Pemandangan yang umum kita temui.


Dan kini, aktifitas bersepeda juga menjadi agenda rutin di setiap akhir pekan buatku. Aktifitas yang sudah berlangsung hampir 2 tahun belakangan ini. Lumayan untuk sekedar refreshing dan sedikit berolah raga setelah selama sepekan menjalani rutinitas yang cukup melelahkan. Kebetulan tempat tinggalku saat ini dekat dengan kampus Universitas Indonesia. Ke sanalah biasanya tempat tujuanku. Tempat yang nyaman dan asri, dengan pepohonan yang rimbun di mana-mana sehingga udara di sana pun terasa sejuk dan segar. Tak heran bila di akhir pekan di lingkungan UI banyak masyarakat yang berolahraga. Tak ketinggalan masyarakat yang gemar bersepeda pun banyak yang menyalurkan hobiunya di sana. Pihak UI sendiri memang menyediakan fasilitas bagi pengguna sepeda. Jalur-jalur khusus sepeda dibangun mengelilingi lingkungan UI dan melintasi taman-taman UI yang ditumbuhi pepohonan rindang. Bagi para mahasiswa, dosen maupun seleruh pegawai UI bahkan disediakan sepeda-sepeda khusus yang dapat digunakan di lingkungan kampus dengan cuma-cuma. Cukup dengan memperlihatkan kartu identitas mereka sudah dapat menggunakannya. Tempat parkir khusus untuk sepeda-sepeda ini pun telah disediakan, hingga apabila sudah tidak digunakan cukup diparkir di tempat tujuan yang sudah disediakan tersebut, dan nantinya akan ada petugas yang mengumpulkan kembali sepeda-sepeda itu.

Cikal bakal sepeda sendiri berasal dari negeri Eropa. Sekitar  tahun 1790, sepeda pertama dibuat di Inggris. Dari waktu ke waktu bentuk penyempurnaan sepeda berkembang pesat dari mulai awal diciptakan hingga sepeda modern yang kita temui saat ini. 
Sepeda merupakan alat transportasi yang dapat digunakan oleh semua kalangan. Dari mulai anak-anak, hingga orang tua sekalipun. Dan hingga saat ini sepeda tetap menjadi pilihan favorit bagi sebagian besar orang  di tengah membanjirnya berbagai jenis alat transportasi lain yang lebih modern dengan menggunakan mesin/motor penggerak. Sepeda masih dapat dengan mudah kita temui baik di pedesaan maupun di perkotaan. Bagi penduduk pedesaan, sepeda bisa dijadikan sebagai alat transportasi utama, sebagai penunjang mobilitas masyarakat. Sedangkan di perkotaan cenderung dijadikan sebagai alat untuk menyalurkan hobi peminatnya. Bahkan di masa sekarang ini, sudah banyak bermunculan komunitas-komunitas yang berbasis sepeda, contohnya adalah komuntas Bike To Work. Komunitas ini menjadikan sepeda sebagai alat transportasi menuju ketempat kerja. 

Pemerintah pun, khusunya pemda DKI Jakarta bahkan menyediakan jalur khusus untuk kenyamanan para pengguna sepeda ini. Namun pada kenyataannya, masyarakat umum rupanya kurang mendukung niat baik pemerintah ini. Seringkali jalur yang khusus disediakan untuk para pengguna sepeda ini malah dijadikan tempat parkir kendaraan. Kebijakan yang lumayan efektif diberlakukan adalah kebijakan membebaskan kendaraan bermotor di beberapa jalan protokol di Jakarta pada hari minggu, sehingga memberi ruang untuk warga kota Jakarta untuk berolahraga, sekedar jalan-jalan ataupun mengendarai sepeda. Kebijakan yang patut mendapat dukungan, mengingat Jakarta sebagai kota metropolitan yang sehari-hari tak pernah lepas dari kemacetan di mana-mana, perlu juga memberi ruang gerak warganya untuk sekedar menikmati suasana Jakarta tanpa kemacetan.

Andai kita semua bisa memahami, dan mau menggunakan sepeda secara serentak, tentunya penggunaan kendaraan bermotor akan berkurang. Dampaknya adalah pengurangan polusi yang saat ini sudah berada di batas mengkhawatirkan terutama di kota-kota besar. Dan dampak yang positif juga akan didapat penggunanya, karena dengan bersepeda "memaksa" tubuh kita untuk bergerak dinamis, di tengah kesibukan masyarakat kota besar yang cenderung kurang banyak bergerak, karena tuntutan tugas dan pekerjaannya.


Jika anda masih belum menyadari pentingnya berolah raga untuk tubuh atau masih ada keengganan, atau masih malas berolah raga, cobalah untuk bersepeda. Mungkin dengan bersepeda akan mengingatkan anda pada masa-masa kecil anda yang saya kira pada umumnya pasti pernah menggunakan sepeda.
Cobalah untuk sekedar bergerak dan berkeliling dengan sepeda.


Jadi, sudahkah anda bersepeda hari ini?


Tidak ada komentar: